Total Tayangan Halaman

Sabtu, 14 Januari 2012

Pengobatan tradisional HEPATITIS


Hepatitis merupakan penyakit peradangan pada jaringan hati yang disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab utama

adalah virus, selain salah satu dari kelima virus hepatitis (A, B, C, D atau E), hepatitis juga bisa terjadi karena infeksi virus lainnya seperti mononukleosisi infeksiosa, infeksi cytomegalovirus dan demam kuning. Hepatitis yang terjadi karena non-virus disebabkan alkohol, obat-obatan dan bahan kimia atau sintetis yang merusak hati (hepatotoksik).


CARA PENGOBATAN HEPATITIS :

 
1.
BANGLE

Parut rimpang bangle berukuran 1/2 jari, tambahkan 1 sdm madu dan 1 sdm air masak. Peras dan saring lalu minum 2 kali sehari.

   2. 

KUNYIT

Parut rimpang kunyit sebesar 1 jari, campur dengan 1 sendok madu dan 2 sdm air panas. Setelah diperas dan disaring, minum secara rutin 3 kali sehari sampai sembuh.

3.
MAHKOTA DEWA
Cuci bersih 5 gr daging buah mahkota dewa kering, 15 gr pegagan, 10 gr sambiloto kering dan 15 gr daun dewa. Rebus
ke dalam 5 gelas air hingga tersisa 3 gelas. Saring lalu diminum 1 jam sebelum makan sebanyak 1 gelas 3 kali sehari.
4.

BROTOWALI

Cuci bersih batang brotowali seukuran  1  jan lalu dipotong-potong.Rebus dengan 3 gelas air biarkan mendidih hingga
tersisa 1  gelas. Saring lalu dinginkan. Minum 2 kali sehan sebanyak 1/2 gelas, tambahkan madu secukupnya saat akan diminum

5.
MENIRAN

Cuci bersih 30 - 60 gr meniran segar lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tersisa 1 gelas saja. Saring dan dinginkan lalu minum sekaligus 1 kali sehari selama 1 minggu.

6.
PARE

Haluskan 1 genggam daun pare segar dengan cara ditumbuk. TambahKan 1 cangkir air masak lalu aduk. Beri sedkit garam kemudian disaring. Minum pagi hari sebelum makan.

7.
PEGAGAN                                                                 .

Rebus 240 - 600 pegagan segar dengan 3 gelas air, biarKan mendidih hingga air tersisa 1, 5 gelas saja. Dinginkan lalu
saring. minum air rebusan sehari 3 kali sebanyak 1/2 gelas.

8.
RAMUAN DAUN SENDOK, AKAR PULE DAN PECUT KUDA

Ramuan ini terdiri dari daun sendok, akar pule pandak dan pecut kuda Perlu diketahui bahwa 3 bahan dalam ramuan mi tidak menimbulkan kontra-indikasi, oleh karena itu besar/banyaknya pemakain campuran dapat disesuikan keinginan pendenta atau yang dianjurkan ahli herbalis. Daun sendok (Plantago mayor) mengandung plantagin, aukubin yang dapat melindungi hati dari zat beracun, sedangkan akar pule pandak berkhasiat meredam gejala hepatitis dan pecut kuda mampu membersihkan darah juga meredam infeksi hati.

9.
SAMBILOTO

Rebus sambiloto kering sebanyak 10 sampai 15 gr ke dalam 3 gelas air, biarkan mendidih hingga tersisa setengahnya. Setelah disaring dan didinginkan tambahkan madu secukupnya. Minum sebanyak 3/4 gelas, 2 kali dalam sehari.

10.   
SERUT (Malphigiae coccigerae Folium)

Cuci bersih 2 genggam daun serut segar lalu rebus dengan 3 gelas air hingga mendidih dan air tersisa setengahnya.
Dinginkan dan saring, minum 3 kali sehari sebanyak 1 gelas. Serut disebut juga  Kelingkit Taiwan atau Selaput  terbukti
mampu mengobati hepatitis akut dan hepatitis kronis.

11.
TAPAK LIMAN (Elephantopus scaberL.)

Rebus bagian akar tapak liman segar dengan daging secukupnya. Minum air rebusan 4 samapi 5 hah secara rutin.
Tapal liman sanggup memerangi peradangan hati pada penyakit hepatitis,menghilangkan pembengkakan dan menetralkan racun.

12.
TEMULAWAK                                                                     .   .

Kupas dan cuci bersih rimpang temu lawak seukuran 2 jari. Parut lalu tambahkan 1/2 gelas air hangat dan 1 sdm madu.
Aduk rata, peras kemudian saring. Minum 2 kali sehari sampai sembuh. 
                                          
13.
WORTEL

wortel segar secukupnya setelah dicuci bersih lalu dibuat jus. Atau parut wortel kemudian diperas dan disaring hingga tumpul 1 gelas sari wortel minum 2 kali sehari.
14.
SiSIK NAGA

petik dan ambil daun sisik naga yang biasa tumbuh liar menjalar di batang pohon besar seperti mangga atau pohon buah lainnya. Daun berbentuk bulat seperti sisik ini berwama hijau agak pipih namun sedikit berdaging. Cuci bersih lalu rebus dengan 3 gelas air hingga tinggal tersisa separuhnya atau 1,5 gelas. Air rebusan dibagi 3 dan diminum 3 kali sehari, pagi, siang dan malam hari. Air rebusan ini rasanya agak manis dan menyejukkan.
15.
MENGKUDU

Petik 3 buah mengkudu yang sudah tua dan masak. Bersihkan lalu parut dan peras.  Minumlah air perasan mengkudu ini 2 kali sehari,pagi dan sore hari. Sekali minum cukup separuh dosis atau separuh dari hasil perasan buah di atas.

16.
MENIRAN

Petik tumbuhan meniran (Phyllantus urinaria) yang biasanya hidup di pinggiran kebun atau pinggiran   parit  secara   liar
sebanyak 30-60 gr. Tanaman yang susunan daunnya mirip daun asam namun sangat  kecil ini lantas dicuci hingga bersih termasuk batang dan akarnya. Rebus bahan dengan 3 gelas air sampai tersisa hanya 1 gelas. Sehari hanya sekali minum. Namun tuntaskan minum selama seminggu  agar serangan Hepatitis reda.

17.
REBUNG BAMBU KUNING

Bambu kuning (Bambusa vulgaris) biasanya ditanam sebagai tanaman hias di rumah, taman yang luas atau perkantoran.
Ambil rebung bambunya yang masih segar sebesar setengah kepalan tangan. Cuci bersih rebung bambu kuning lalu bilas
dengan air matang dan parutlah. Peras airnya. Tambahkan 1 sdm madu dan aduk sampai rata. Air perasan ini diminum sehari 2 kali.

 

GAMBARAN ULTRASONOGRAFI (USG) PADA PASIEN KOLESISTITIS AKUT DENGAN KOMPLIKASI HEPATITIS

Dibuat oleh: Dika Ajun Haryadi,Modifikasi terakhir pada Mon 05 of Sep, 2011 [00:55 UTC]
ABSTRAK
Kolesistitis akut (radang kandung empedu) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam. Keluhan yang khas untuk serangan kolesistitis akut adalah kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan nyeri tekan serta kenaikan suhu tubuh. Kadang-kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda. Pada pemeriksaan fisik teraba masa kandung empedu, nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal (tanda murray). Ultrasonografi (USG) merupakan salah satu imaging diagnostic (pencitraan diagnostik) untuk pemeriksaan alat-alat tubuh, dimana kita dapat mempelajari bentuk, ukuran, anatomis, gerakan serta hubungan dengan jaringan sekitarnya. Pasien perempuan berusia 54 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri pinggang kiri dan kanan. Pasien juga mengalami demam dan gelisah sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengalami mual muntah sejak 2 hari yang lalu. Pemeriksaan fisik didapatkan tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 110 kali/menit, respirasi 28 kali/menit, suhu 38,5oC, nyeri tekan pada abdomen regio hipokondriaka dekstra dan epigastrik. Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan drastis pada angka leukosit, SGOT dan SGPT. Pemeriksaan USG abdomen memberikan kesan yang mengarah pada kolesistitis dan hepatitis. Pasien dirawatinapkan, dipasang infus, diberikan antibiotik spektrum luas, anti mual, anti nyeri, anti piretik dan direncanakan untuk dilakukan pembedahan untuk mengangkat kandung empedu.

Kata kunci : kolesistitis, hepatitis, USG, nyeri perut kanan atas


KASUS


Pasien perempuan berusia 54 tahun datang dengan keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri pinggang kiri dan kanan. Pasien juga mengalami demam dan gelisah sejak 3 hari yang lalu. Pasien mengalami mual muntah sejak 2 hari yang lalu. Tidak ada riwayat keluhan yang sama sebelumnya. Anggota keluarga juga tidak ada yang mengalami keluhan yang sama seperti pasien.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien nampak gelisah dan kesakitan, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 110 kali/menit, respirasi 28 kali/menit, suhu 38,5oC, nyeri tekan pada abdomen regio hipokondriaka dekstra dan epigastrik.
Pada pemeriksaan laboratorium didapatkan peningkatan drastis pada angka leukosit, SGOT dan SGPT. Pemeriksaan USG abdomen memberikan hasil :
-     Hepar : ukuran dan ekostruktur parenkim menebal, permukaan rata, sudut lancip, tak tampak nodul, v.porta/hepatica masih normal
-     Vesika Felea : ukuran dalam batas normal, dinding menebal, tak tampak batu, tak tampak gambaran obstruksi bilier
-     Pancreas : ukuran normal, ekostruktur parenkim homogen, permukaan rata
-     Lien : ukuran normal, echostructure parenchym homogen, permukaan rata
-     Renal dextra dan sinistra : ukuran masih dalam batas normal, ekostruktur parenkim dalam batas normal, batas kortikomedular dalam batas normal, PCS tak melebar, tak tampak batu
-     VU : dinding dalam batas normal, batu (-)
Kesan : kolesistitis dan hepatitis.


DIAGNOSIS

Berdasarkan pemeriksaan radiologi, dapat ditegakkan diagnosis kerja kolesistitis dengan komplikasi hepatitis.



TERAPI


Pasien dirawatinapkan, dipasang infus, diberikan antibiotik spektrum luas, anti mual, anti nyeri, anti piretik dan direncanakan untuk dilakukan pembedahan untuk mengangkat kandung empedu.
  
DISKUSI
Kolesistitis akut (radang kandung empedu) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam. Keluhan yang khas untuk serangan kolesistitis akut adalah kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan nyeri tekan serta kenaikan suhu tubuh. Kadang-kadang rasa sakit menjalar ke pundak atau skapula kanan dan dapat berlangsung sampai 60 menit tanpa reda. Pada pemeriksaan fisik teraba masa kandung empedu, nyeri tekan disertai tanda-tanda peritonitis lokal (tanda murray). Ikterus dijumpai pada 20% kasus, umumnya derajat ringan (bilirubin < 4,0 mg/dl). Apabila kadar bilirubin tinggi, perlu dipikirkan adanya atu di saluran empedu ekstra hepatik.
Pemeriksaan fisik didapatkan pasien nampak gelisah dan kesakitan, tekanan darah 130/90 mmHg, nadi 110 kali/menit, respirasi 28 kali/menit, suhu 38,5oC, nyeri tekan pada abdomen regio hipokondriaka dekstra dan epigastrik. Pemeriksaan laboratorium darah rutin menunjukkan peningkatan drastis pada angka leukosit, SGOT dan SGPT yang menjadi indikasi adanya komplikasi pada hepar.
Pada pemeriksaan USG, tanda utama pada kolesistitis akut ialah sering ditemukan batu, penebalan dinding kandung empedu, hidrops dan kadang-kadang terlihat eko cairan di sekelilingnya yang menandakan adanya perikolesistitis atau perforasi. Sering diikuti rasa nyeri pada penekanan dengan transduser yang dikenal sebagai Morgan sign positif atau positif transduser sign.
Pemeriksaan USG pada pasien ini menunjukkan adanya penebalan pada dinding vesika felea maupun pada sebagian dinding dan parenkim hepar. Sehingga memberikan kesan adanya peradangan pada kandung empedu dan hepar. Perbandingan antara persentase kerusakan pada dua atau lebih organ yang nampak melalui pemeriksaan USG dapat menjadikan dasar untuk menetapkan komplikasi atau penyebaran penyakit, dalam hal ini kerusakan pada vesika felea empat kali lebih berat dibandingkan dengan kerusakan pada hepar, sehingga dapat dikatakan bahwa radang pada vesika felea telah mengenai hepar dan menyebabkan hepatitis kronis karena berlangsung dalam waktu yang lama.
Pemeriksaan radiologi untuk kolesistitis dapat berupa USG, foto polos abdomen dan CT scan abdomen. Pada pasien ini dilakukan pencitraan dengan USG karena pemeriksaan ini bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit pada penderita, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Pemeriksaann ini tidak mempunyai kontraindikasi, karena pemeriksaan ini sama sekali tidak akan memperburuk penyakit penderita.
Jika diagnosis sudah pasti dan resikonya kecil, biasanya dilakukan pembedahan untuk mengangkat kandung empedu pada hari pertama atau kedua. Jika penderita memiliki penyakit lainnya yang meningkatkan resiko pembedahan, operasi ditunda dan dilakukan pengobatan terhadap penyakitnya. Jika serangannya mereda, kandung empedu bisa diangkat 6 minggu kemudian atau lebih. Jika terdapat komplikasi (misalnya abses, gangren atau perforasi kandung empedu), diperlukan pembedahan segera.
Pada pasien ini penatalaksanaan meliputi rawat inap, pemasangan infus, pemberian antibiotik spektrum luas, anti mual, anti nyeri, anti piretik dan direncanakan untuk dilakukan pembedahan untuk mengangkat kandung empedu.


KESIMPULAN


Kolesistitis akut (radang kandung empedu) adalah reaksi inflamasi akut dinding kandung empedu yang disertai keluhan nyeri perut kanan atas, nyeri tekan, dan demam. Keluhan yang khas untuk serangan kolesistitis akut adalah kolik perut di sebelah kanan atas atau epigastrium dan nyeri tekan serta kenaikan suhu tubuh. Pemeriksaan radiologi untuk kolesistitis dapat berupa USG, foto polos abdomen dan CT scan abdomen. Pemeriksaan dengan USG banyak dipilih karena bersifat non-invasif, tidak menimbulkan rasa sakit, dapat dilakukan dengan cepat, aman dan data yang diperoleh mempunyai nilai diagnostik yang tinggi. Pada pemeriksaan USG, tanda utama pada kolesistitis akut ialah sering ditemukan batu, penebalan dinding kandung empedu, hidrops dan kadang-kadang terlihat eko cairan di sekelilingnya yang menandakan adanya perikolesistitis atau perforasi. Sering diikuti rasa nyeri pada penekanan dengan transduser yang dikenal sebagai Morgan sign positif atau positif transduser sign. Perbandingan antara persentase kerusakan pada dua atau lebih organ yang nampak melalui pemeriksaan USG dapat menjadikan dasar untuk menetapkan komplikasi atau penyebaran penyakit, organ dengan kerusakan yang lebih minimal dikatakan sebagai organ yang terkomplikasi.

Gejala Penyakit Hepatitis B

Hepatitis B merupakan masalah kesehatan yang cukup serius di Indonesia.Jumlah pengidap penyakit Hepatitis B di Indonesia terus meningkat dari tahun ke tahun.Persoalan inilah yang juga harus di selesaikan oleh pemerintah indonesia.Berikut ini pendapat seorang Profesor Hepatologi Ali Sulaeman tentang penyakit dan tanda-tanda seseorang mengidap penyakit Hepatitis B:

Ada dua macam hepatitis B: akut-akan sembuh dengan sendirinya dalam enam bulan-dan kronis. Nah, penyakit Hepatitis B kronis inilah yang berbahaya. Data Organisasi Kesehatan Dunia, WHO, menyatakan virus hepatitis B 50-100 kali lebih menular daripada virus yang menyerang sistem imunitas, HIV. Penularannya terjadi lewat darah dan cairan tubuh.

Kelompok berisiko tinggi adalah anak yang dilahirkan oleh ibu dengan virus HbsAg, virus penanda adanya hepatitis positif. Di Indonesia, hampir separuh penderita tertular dengan cara ini. Sisanya terinfeksi akibat sering berganti partner seks, jarum suntik yang tak steril, tato, dan tindik telinga, pernah mendapat transfusi darah yang tercemar hepatitis B, serta pernah menjalani cuci darah.
.

Yang istimewa, virus hepatitis B ini tak bisa seratus persen hilang. Tapi, menurut Ali Sulaeman, profesor hepatologi di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, Jakarta, virus dapat ditekan dengan pengobatan yang tepat. Meskipun virus tetap ada di dalam pembuluh darah, jumlahnya sangat sedikit dan tidak ganas.

"Tapi jangan dianggap remeh," kata Ali. Menurut dia, mereka yang sudah terdeteksi mengidap penyakit  Hepatitis B harus bergaya hidup sehat, dengan tidak makan makanan berlemak, menjaga berat badan. Mereka juga tidak boleh melakukan olahraga berat dengan banyak kontak fisik, seperti sepak bola, dan tidak boleh terlalu lelah. "Kelelahan adalah media subur bagi virus hepatitis B," kata pemilik Klinik Hati Prof Ali Sulaeman di Cideng.(Tempo.co)


Makin tidak bisa dianggap remeh, karena orang tidak akan merasakan gejala apa pun bila dia sudah mengidap penyakit Hepatitis B. Walaupun virus sudah bersarang di hati, orang bisa hidup normal tanpa terganggu sedikit pun. Ali mengistilahkan hati sebagai organ yang "tidak cengeng". Berbeda dengan hidung, misalnya, yang begitu kena virus, orang langsung pilek. Atau organ lain yang begitu kena virus, langsung bengkak.

Tanda-tanda Komplikasi Hepatitis B Kronis   
  • Mata kuning
  • Muntah darah
  • Badan lemas
  • Perut membuncit
  • Kaki bengkak 
 Virus hepatitis B bersarang di hati, tumbuh dan berkembang di dalamnya, bisa sampai puluhan tahun, tanpa orang merasakan gejala apa pun. Jika tidak dideteksi sejak dini, penderita baru tahu ketika sudah sampai tahap komplikasi, yaitu sirosis (pengerasan hati) dan kanker hati.

Cara tepat, mudah dan aman menyembuhkan penyakit hepatitis dengan obat herbal  penyakit hepatitis Gold G – Jelly gamat sea cucumber jelly


obat herbal penyakit hepatitisHepatitis merupakan penyakit yang sangat di takuti oleh setiap orang. Dan penularannya tanpa kita sadari cukup cepat. Jenis Penyakit Hepatitis ini ada beberapa tipe, yaitu Hepatitis A,B,C,D,E,F dan G,. Tapi yang sering yang sering dijumpai adalah Hepatitis A dan Hepatisis B.
Hepatitis A adalah penyakit hati serius yang disebabkan oleh virus Hepatitis A (HAV). HAV ditemukan di tiap tubuh manusia pengidap Hepatitis A. Terkadang penyakit ini menular melalui kontak personal. Terkadang pula melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi HAV.
Hepatitis adalah suatu proses peradangan difus pada jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999). Hepatitis virus merupakan infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001).
sumber dari : http://www.perawatindonesia.co.cc/2009/07/askep-hepatitis.html#comment-form

Gejala

Seperti penderita flu, penyakit kuning (jaundice), dan terkadang penderita mengalami diare.

Pencegahan

Hepatitis A dapat dicegah dengan pemberian vaksin hepatitis. Para medis menganjurkan kepada perempuan hamil untuk periksa ke dokter. Tujuannya untuk mencegah resiko terserang hepatitis A pada janinnya. Pencegahan lain dapat dilakukan dengan menjaga kebersihan diri maupun lingkungan.
Penyakit Hepatitis B disebabkab oleh virus Hepatitis, merupakan penyakit kronis (menahun) dan sangat menular. Intensitas penularan Hepatitis B seratus kali lebih menular daripada penularan Virus HIV AIDS Uniknya sipenderita hampir tidak merasakan gejala yang khas, sehingga mereka merasa sehat sehat saja. Keadaan ini sangat berbahaya karena dengan diam diam Hepatitis B menular ke semua orang tanpa diwaspadai oleh orang sekitarnya. Gejala yang khas yang perlu diwaspadai adalah warna urine (air kencing) menjadi keruh seperti air teh. Komplikasi Hepatitis B bisa mengakibatkan berkerutnya jaringan hati atau bisa juga menjadi kanker hati. Lebih parah lagi sel hati akan meletus, membengkak dan menyebabkan kerusakan organ hati.
Cara Penularan :
  • Ibu yang mengandung menderita Hepatitis B dapat dipastikan menular kepada janinnya.
  • Melalui Jarum suntik, Jarum tindik,Jarum akupuntur, atau alat sejenisnya bekas penderita.
  • Melalui Transfusi darah yang tercemar virus hepatitis.
  • Melalui hubungan intim.
  • Meklalui media cairan tubuh : Sperma, air liur, tinja.
Cara Pencegahan :
  • Imunisasi bayi dengan Vaksin Hepatitis B sebanyak 3 kali.
  • Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat dalam kehidupan sehari hari.
  • Rumah sehat dan lingkungan yang sehat sangat efektip dalam pencegahan.
  • Dengan BAB di jamban akan membantu pencegahan penularan penyakit Hepatitis B.
Kata orang penyakit ini belum ada obatnya dalam penyembuhannya. Akan tetapi kami menyarankan kepada saudara bagi penderita penyakit tersebut, cobalah dengan obat Gold Gamat ini. Karena Obat Gold Gamat selain dapat menyembuhkan penyakit diabetes, maag, kanker, jantung,darah tinggi juga dapat mengatasi dan mengobati penyakit Hepatitis ini.
N a m a        : Dwijo Wasi Widyanto
U m u r         : 36 tahun
Alamat          : Sukabumi
Keluhan        : Hepatitis B
Jenis Produk : Obat aherbal penyakit hepatitis Gold-G
Sebelum konsumsi spirulina & Gold-G, selama 1 tahun ini saya merasa cepat capek, susah makan, bangun tidur tidak merasa segar/masih lemas, kepala suka pusing, namun semua keluhan itu saya abaikan karena peran saya sebagai pelatih senam pernafasan Satria Nusantara.
Suatu saat saya merasa lemas dan badan terasa tidak enak. Lalu saya ke UGD, tempat saya bekerja dan ternyata saya harus dirawat. Awalnya didiagnosa dan saya menderita tipes dengan widal 1/40 1/80 1/640, seminggu kemudian tes SGOT dan SGPT dengan hasil SGOT nya 1575 dan SGPT 2227. Dari Hbs Ag ( ), rasanya sama seperti divonis terkena penyakit AIDS.
Suatu saat saya diperkenalkan oleh teman saya yang bernama Bpak Johan Safari dengan produk Gold-G Sea Cucumber Jelly dan disusul dengan spirulina. Setelah saya konsumsi produk-produk tersebut, 1 minggu kemudian sayakembali melakukan tes SGOT dan SGPT. Hasilnya SGOT saya menjadi 47 dan SGPT saya jadi 51. Air kencing jernih melebihi sebelum saya sakit dan bangun tidur terasa sangat segar.
Walau disarankan dokter istirahat, tetapi saya merasa kondisi saya sudah membaik dan tidak ada masalah lagi, herannya lagi, kata rekan-rekan saya, wajah saya jadi lebih segar dan tambah percaya diri.
silahkan sms  ke no dibawah ini

AWAS, KOMPLIKASI LATEN HEPATITIS


13017587721117169137
Secara ringkas perjalanan akhir dari penyakit hepatitis adalah sirosis hati dan hepatoma (kanker hati). Oleh karena itu perlu diketahui perjalanan penyakit hepatitis, hepatitis B dan C yang dapat menjadi kronis dan sering menimbulkan dua komplikasi tersebut.
HEPATITIS C
Infeksi akan menjadi kronik pada 70-90% kasus dan seringkali tidak menimbulkan gejala apapun walaupun proses kerusakan hati berjalan terus. Hilangnya virus setelah terjadinya hepatitis kronik sangat jarang terjadi. Pada 15-20% pasien hepatitis C kronik terjadi sirosis hati, dalam waktu 20-30 tahun.
Kerusakan hati akibat infeksi kronik tidak dapat tergambar pada pemeriksaan fisis maupun laboratorik. Kecuali bila sudah terjadi sirosis hati. Pada pasien dimana ALT selalu normal, sekitar 18-20% sudah terdapat kerusakan hati yang bermakna, sedangkan di antara pasien dengan peningkatan ALT hampir semuanya sudah mengalami kerusakan hati sedang sampai berat.
Progresivitas hepatitis kronik menjadi sirosis hati tergantung beberapa faktor resiko yaitu: asupan alkohol, ko-infeksi dengan virus hepatitis B atau HIV, jenis kelamin laki-laki dan usia tua saat terjadinya infeksi. Setelah terjadi sirosis hati, maka dapat timbul kanker hati dengan frekuensi 1-4% tiap tahunnya. Kanker hati dapat terjadi tanpa melalui sirosis hati walaupun hal ini amat jarang terjadi.
Selain gejala gangguan hati, dapat pula timbul manifestasi ekstra hepatik, antara lain: cryoglobulinemia dengan komplikasi-komplikasinya (glomerulopati, kelemahan, vaskulitis,purpura, atau atralgia), porphyria cutanea tarda, sicca syndrome atau lichen planus. Patofisiologinya belum jelas, namun dihubungkan kemampuan Virus Hepatitis C menganggu respon sistem imunologis. Contohnya sel limfoid yang terinfeksi dapat berubah sifatnya menjadi ganas karena dilaporkan tingginya angka kejadian limfoma non-Hodgkin pada pasien hepatitis C.
HEPATITIS B
Infeksi hepatitis B yang didapatkan pada masa perinatal dan balita biasanya asimtomatik dan dapat menjadi kronik pada 90% kasus. Sedangkan bila infeksi terjadi pada orang dewasa hanya 5% yang menjadi kronik, sisanya akan sembuh dengan sempurna. Pada beberapa pasien hepatitis B kronik karsinoma hati dapat terjadi walaupun tidak ditemukan sirosis hati. Perkembangan menjadi sirosis dapat terjadi rata-rata 2-5% per tahun dengan HbeAg positif dan 8-10% pada pasien HbeAg negatif. Sirosis hati akan lebih banyak terjadi apabila ditemukan kadar HBV-DNA yang tinggi. Gagal hati (dekompensasi ditemukan pada 3,3% kasus sirosis tiap tahunnya), dengan gejala asites merupakan gejala terbanyak diikuti oleh ikterus dan perdarahan.
Angka kematian adalah 0-2% tanpa sirosis hati, sedangkan dengan sirosis 14-20% dalam waktu 5 tahun sedangkan bila terjadi dekompensasi meningkat hingga 70-80%.
Hepatitis akut dapat sembuh sempurna pada 90% kasus sedangkan pada hepatitis kronik hilangnya virus amat sukar. Walaupun demikian replikasi virus dapat terkontrol dengan anti virus, sehingga kemungkinan untuk menjadi sirosis dan kanker hati dapat dikurangi.

Komplikasi hepatitis yang paling sering adalah sirosis. Dalam keadaan normal (sehat), sel hati yang mengalami kerusakan akan digantikan oleh sel-sel sehat yang baru. Pada sirosis, kerusakan sel hati diganti oleh jaringan parut (sikatrik). Semakin parah kerusakan, semakin besar jaringan parut yang terbentuk dan semakin berkurang jumlah sel hati yang sehat. Pengurangan ini akan berdampak pada penurunan sejumlah fungsi hati sehingga menimbulkan sejumlah gangguan pada fungsi tubuh secara keseluruhan.
Gejala sirosis
Pada penderita sirosis akan menimbulkan gejala-gejala yang nampak, antara lain sebagai berikut :
• Kelelahan, Gejala ini sering nampak dan merupakan satu-satunya gejala yang dirasakan pada awal menderita penyakit sirosis.
• Gangguan makan, Gangguan makan yang terjadi di antaranya nafsu makan sangat menurun, mual, dan muntah. Gejala ini biasanya diikuti dengan penurunan berat badan.
• Pembesaran hati
• Gatal, Gatal-gatal di seluruh kulit tubuh disebabkan produksi empedu meningkat dan tertimbun di kulit.
• Bagian tubuh tertentu berwarna kuning, Kulit, kuku, dan bagian putih bola mata berwarna kuning. Hal ini disebabkan kadar bilirubin meningkat.
• Asites, Asites merupakan penumpukan cairan di rongga abdomen sehingga perut terlihat membuncit.
• Edema, Gejala ini menyebabkan penumpukan cairan pada kaki sehingga kaki terlihat bengkak.
Perkembangan sirosis
Serangan virus hepatitis yang terus menerus dapat memperparah sirosis. Hal ini menyebabkan fungsi hati dalam menetralkan racun (detoksifikasi) menurun dan berakibat pada menetapnya toksin dalam aliran darah. Toksin ini dapat mengenai otak dan menyebabkan gangguan mental yang sering disebut ensefalopati. Ensefalopati adalah penurunan kemampuan mental penderita bahkan terkadang mengakibatkan perubahan kepribadian. Selain itu, kemampuan detoksifikasi hati yang menurun juga berefek pada metabolisme obat. Kecepatan hati untuk mengeliminasi obat berkurang. Akibatnya, jumlah obat yang seharusnya dikeluarkan tubuh juga berkurang sehingga obat dengan kadar tinggi bertahan lama di dalam aliran darah. Dengan demikian, untuk mengatasinya perlu dilakukan penyesuaian dalam dosis obat. Penderita harus melaporkan setiap obat yang dikonsumsi dan reaksi obat yang dialami.
Salah satu komplikasi sirosis yang serius adalah hipertensi portal. Normalnya, darah dari usus akan dipompa melalui pembuluh darah vena porta yang terdapat di hati. Pada sirosis, aliran darah melambat dan menyebabkan terjadinya bendungan aliran darah di pembuluh darah vena porta dan juga pembuluh darah balik (vena) lainnya di sistem pencernaan. Bendungan ini mengakibatkan pembuluh darah vena melebar dan terjadi apa yang disebut varises di kerongkongan (esofagus) dan lambung. Semakin banyak darah yang terbendung, akan semakin besar tekanan pada dinding vena dan mengakibatkan dinding vena menjadi tipis. Dinding vena yang tipis mudah pecah dan penderita mengalami perdarahan lambung. Gejala yang tampak pada kejadian ini adalah penderita mengalami muntah darah.
Gejala Kilnis hepatitis
Diagnosis hepatitis dapat dipastikan melalui anamnesis (wawancara) dengan dokter serta pemeriksaan fisik dan laboratorium. Dokter akan menanyakan hal-hal yang terkait dengan penularan hepatitis karena hepatitis A, B, C, atau hepatitis lain memberikan gejala yang hampir sama. Pada fase awal hepatitis, penderita belum merasakan gejala yang spesifik. Keluhan yang dirasakan antara lain mual, muntah, tidak nafsu makan, badan terasa lemas, dan mudah lelah. Nafsu makan yang jelek dijumpai pada hepatitis akut atau jika telah terjadi sirosis.
Kelelahan merupakan keluhan yang sering terjadi pada penderita hepatitis. Rasa mudah lelah terutama terjadi setelah beraktivitas. Akibatnya, stamina tubuh menurun, merasa tidak bertenaga, kebutuhan tubuh akan tidur meningkat, dan merasa lemas. Keluhan kelelahan ini sifatnya hilang timbul dengan tingkat kelelahan yang bervariasi dari waktu ke waktu.
Hepatitis B kronis memberikan gejala yang lebih serius, seperti mudah lelah, cemas, tidak nafsu makan, mual, muntah, dan merasa lemas. Dapat terjadi asites, yaitu penumpukan cairan dalam rongga perut sehingga perut terlihat membuncit.
Jika sudah terjadi komplikasi pada hepatitis kronis, dapat terjadi perdarahan varises lambung, gangguan sistem saraf pusat berupa kejang, serta penurunan kesadaran sampai koma. Sekitar 25% penderita hepatitis C mengeluh merasa lemas, mual, muntah, hilang nafsu makan, demam, dan nyeri ulu hati. Sebagian lagi mengeluh bahwa urine berwarna gelap, feses berwarna putih, serta kulit, kuku, dan bola mata bagian putih benwarna kuning.
Pada pemeriksaan fisik penderita terlihat warna kuning pada kulit, bola mata bagian putih, dan kuku. Jika diraba, perut bagian atas kanan membesar karena terjadi pembesaran hati ataupun terasa adanya tegangan di daerah hati. Selain itu, dapat terjadi penurunan berat badan ringan sebanyak 2-5 kg. Pemeriksaan laboratorium darah dilakukan untuk konfirmasi diagnosis dan juga menilai kerusakan jaringan hati.

Hepatitis C – Obat Herbal Penyakit Hepatitis C

Obat Herbal alternatif untuk penyembuhan penyakit Hepatitis C adalah dengan mengkonsusmsi obat alami Jelly Gamat Gold G yang aman dikonsumsi secara terus menerus, dan cocok untuk dikonsumsi sebagai penjagaan penyakit Hepatitis C, dan penyakit lainnya seperti maag kronis, darah tinggi, epilepsi, flu tulang, dan lainnya
Kisah Nyata penyembuhan penyakit Hepatitis C dengan Jelly Gamat Gold G Sea Cucumber / Teripang

sumber trubus online  Rabu, Juli 01, 2009 09:14:06
BAGAI TERSISA KULIT MEMBALUT TULANG . BEGITULAH KONDISI WASKITO DUA TAHUN LALU. SEKADAR MENEGAKKAN TUBUH PUN IA PERLU BANTUAN ORANG LAIN. OLEH KARENA ITU IA LEBIH BANYAK MENGHABISKAN WAKTU DI ATAS PEMBARINGAN. HEPATITIS C AKUT MENGGEROGOTI KESEHATAN PRIA 66 TAHUN ITU. ‘KAMI SEKELUARGA RELA JIKA BAPAK DIPANGGIL TUHAN ,’ UJAR DEWI HANDAYANI, ANAK SULUNG WASKITO.
Napas tersengal-sengal pada malam 25 Juni 2007 itu menjadi awal petaka Waskito. Malam itu Waskito sulit bernapas sehingga keluarga melarikannya ke sebuah rumahsakit di Surakarta, Jawa Tengah. Hasil diagnosis dokter, Waskito positif paru-paru basah. Sebelas hari lamanya ia opname di rumahsakit itu sembari mengkonsumsi antibiotik jenis streptomycin. Namun, kondisi ayah 5 anak itu tak kunjung membaik.
Muka pucat, tubuh kerap letih, dan nafsu makan berkurang. Selain itu demam dan batuk menghampiri tubuh Waskito yang kian ringkih. Suami Nuk Sudaryanti itu pun segera dilarikan ke sebuah rumahsakit di Jakarta. Di rumahsakit itulah dokter mendiagnosis hepatitis C. Peningkatan kadar SGOT dan SGPT 20 – 40 kali dari ambang normal menandakan adanya kerusakan hati. Ambang normal SGOT 17 – 20 IU dan SGPT 12 – 17 IU.
Penyakit lama
SGPT (Serum Glutamic Pyruvic Transaminase) dan SGOT (Serum Glutamic Oxaloacetic Transaminase) merupakan parameter untuk mengetahui kesehatan hati akibat infeksi virus atau bakteri. Hasil cek laboratorium juga menunjukkan kadar bilirubin mencapai 3,48 mg%. Padahal, kadar normal maksimal 1 mg%. Peningkatan bilirubin menyebabkan urin berwarna kemerahan – seperti teh kental – serta bola mata dan kulit kekuningan.
Sayang, kondisi Waskito yang dirawat di Jakarta tak ada perubahan berarti. Oleh karena itu keluarga memutuskan untuk membawanya pulang ke Surakarta. Nuk Sudaryanti, sang istri, rutin memberikan 7 butir putih telur atas anjuran seorang dokter. Itu untuk memasok kebutuhan albumin bagi tubuh. Kadar albumin penderita hepatitis umumnya rendah.
Namun, upaya itu belum menyembuhkan. Virus hepatitis C masih bercokol di tubuhnya. Virus itu sebenarnya telah lama mendekam di tubuh Waskito. Pada 1983 ia divonis positif hepatitis C. Saat itu Waskito bekerja di pelabuhan sebagai tukang las. Waskito kurang memperhatikan kebersihan makanan yang disantap dan kurang berolahraga.
Virus hepatitis kembali menyerang Waskito pada awal 2007 seperti kisah di atas. Pemilik bengkel motor itu kerap kesemutan di bagian kaki. Jika rasa itu datang, pria kelahiran Surakarta 29 September 1949 itu hanya bisa terduduk. Berat badannya pun turun. Untuk pemesanan obat alami untuk penyembuhan penyakit Hepatitis C dengan Jelly Gamat Gold G klik Pesan Sekarang atau langsung hubungi Dian Eka Sri Sugiharti, SP No Hp 081312907164 / Farid Fitriadi, SP No Hp 085324551105
Teripang
Menurut dr Primal Sudjana SpPD-KPTI, spesialis penyakit dalam Rumahsakit Hasan Sadikin Bandung, hepatitis akibat serangan virus. Bila dibiarkan hingga 6 bulan, menyebabkan hepatitis akut. Enam bulan berikutnya, berubah menjadi sirosis atau pengerasan hati. Dalam perkembangannya sirosis berpotensi menjadi kanker hati.
Setelah berbagai jalan penyembuhan ditempuh, Waskito kemudian teringat ekstrak teripang yang teronggok selama 3 bulan di lemari es. Pada Juli 2008 ia mulai mengkonsumsi ekstrak hewan laut filum Echinodermata. Dosisnya 2 sendok makan 2 kali sehari. Ia merasa segar setelah mengkonsumsi ekstrak teripang. Tiga bulan rutin mengkonsumsi teripang, Waskito merasa segar bugar. Itu dibuktikan dengan hasil pemeriksaan laboratorium yang menyatakan ia negatif hepatitis. Kadar bilirubin Waskito kini 1,1 mg%, kadar SGPT dan SGOT juga kembali normal. Menurut Prof Dr Ridzwan Hashim, peneliti Universitas Kebangsaan Malaysia, teripang mengandung 86% protein yang mudah diuraikan menjadi enzim pepsin.
Kandungan protein yang tinggi berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh. Protein dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang membantu memperbaiki fungsi hati. (Faiz Yajri).

Mengapa Jelly Gamat Gold G sebagai Penyembuh Hepatitis C

hepatitis cGold-g ini yang sering di sebut jelly gamat ini terbuat dari teripang/ gamat yang banyak mengandung protein tinggi. Karena kandungan protein yang tinggi berperan sebagai immunomodulator alias pembangun sistem kekebalan tubuh. Protein dan 16 asam amino esensial mujarab dalam meregenerasi sel dan memperkuat hati untuk mengeluarkan antibodi. Sifat gamat yang mudah larut dalam air, menurut dr Zen Djaja MD di Malang, membuatnya langsung terserap di hati tanpa mengalami detoksifikasi. Ekstrak teripang membantu memperbaiki fungsi hati. (dukutip dari majalah trubus online). Sehingga tak heran apabila Jelly Gamat menjadi obat alami Hepatitis C . Untuk pemesanan obat alami untuk penyembuhan penyakit Hepatitis C dengan Jelly Gamat Gold G klik Pesan Sekarang atau langsung hubungi Dian Eka Sri Sugiharti, SP No Hp 081312907164 / Farid Fitriadi, SP No Hp 085324551105

Sekias Tentang Hepatitis C

Penyakit Hepatitis C adalah penyakit hati yang disebabkan oleh virus Hepatitis C (VHC). Proses penularannya melalui kontak darah {transfusi, jarum suntik (terkontaminasi), serangga yang menggiti penderita lalu mengigit orang lain disekitarnya}. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
Gejala Hepatitis C
Penderita Hepatitis C sering kali orang yang menderita Hepatitis C tidak menunjukkan gejala, walaupun infeksi telah terjadi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar diantaranya adalah ; Lelah, Hilang selera makan, Sakit perut, Urin menjadi gelap dan Kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice” (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
Penanganan dan Pengobatan Hepatitis C
Saat ini pengobatan Hepatitis C dilakukan dengan pemberian obat seperti Interferon alfa, Pegylated interferon alfa dan Ribavirin. Adapun tujuan pengobatan dari Hepatitis C adalah menghilangkan virus dari tubuh anda sedini mungkin untuk mencegah perkembangan yang memburuk dan stadium akhir penyakit hati. Pengobatan pada penderita Hepatitis C memerlukan waktu yang cukup lama bahkan pada penderita tertentu hal ini tidak dapat menolong, untuk itu perlu penanganan pada stadium awalnya.