AWAS, KOMPLIKASI LATEN HEPATITIS
Secara ringkas
perjalanan akhir dari penyakit hepatitis adalah sirosis hati
dan hepatoma (kanker hati). Oleh karena itu perlu
diketahui perjalanan penyakit hepatitis, hepatitis B dan C yang dapat
menjadi kronis dan sering menimbulkan dua komplikasi tersebut.
HEPATITIS
C
Infeksi akan menjadi
kronik pada 70-90% kasus dan seringkali tidak menimbulkan gejala apapun
walaupun proses kerusakan hati berjalan terus. Hilangnya virus setelah
terjadinya hepatitis kronik sangat jarang terjadi. Pada 15-20% pasien
hepatitis C kronik terjadi sirosis hati, dalam waktu 20-30 tahun.
Kerusakan hati
akibat infeksi kronik tidak dapat tergambar pada pemeriksaan fisis
maupun laboratorik. Kecuali bila sudah terjadi sirosis hati.
Pada pasien dimana ALT selalu normal, sekitar 18-20% sudah terdapat
kerusakan hati yang bermakna, sedangkan di antara pasien dengan
peningkatan ALT hampir semuanya sudah mengalami kerusakan hati sedang
sampai berat.
Progresivitas
hepatitis kronik menjadi sirosis hati tergantung beberapa faktor resiko
yaitu: asupan alkohol, ko-infeksi dengan virus
hepatitis B atau HIV, jenis kelamin laki-laki dan usia tua saat
terjadinya infeksi. Setelah terjadi sirosis hati, maka dapat
timbul kanker hati dengan frekuensi 1-4% tiap tahunnya. Kanker hati
dapat terjadi tanpa melalui sirosis hati walaupun hal ini amat jarang
terjadi.
Selain gejala gangguan
hati, dapat pula timbul manifestasi ekstra hepatik, antara lain: cryoglobulinemia
dengan komplikasi-komplikasinya (glomerulopati,
kelemahan, vaskulitis,purpura, atau atralgia),
porphyria cutanea tarda, sicca syndrome
atau lichen planus. Patofisiologinya belum jelas,
namun dihubungkan kemampuan Virus Hepatitis C menganggu respon sistem
imunologis. Contohnya sel limfoid yang terinfeksi dapat berubah sifatnya
menjadi ganas karena dilaporkan tingginya angka kejadian limfoma
non-Hodgkin pada pasien hepatitis C.
HEPATITIS
B
Infeksi hepatitis B
yang didapatkan pada masa perinatal dan balita biasanya asimtomatik dan
dapat menjadi kronik pada 90% kasus. Sedangkan bila infeksi terjadi pada
orang dewasa hanya 5% yang menjadi kronik, sisanya akan sembuh dengan
sempurna. Pada beberapa pasien hepatitis B kronik karsinoma hati dapat
terjadi walaupun tidak ditemukan sirosis hati. Perkembangan
menjadi sirosis dapat terjadi rata-rata 2-5% per tahun dengan HbeAg
positif dan 8-10% pada pasien HbeAg negatif. Sirosis hati akan
lebih banyak terjadi apabila ditemukan kadar HBV-DNA yang tinggi. Gagal
hati (dekompensasi ditemukan pada 3,3% kasus sirosis tiap tahunnya),
dengan gejala asites merupakan gejala terbanyak diikuti oleh ikterus
dan perdarahan.
Angka kematian
adalah 0-2% tanpa sirosis hati, sedangkan dengan sirosis 14-20% dalam
waktu 5 tahun sedangkan bila terjadi dekompensasi meningkat hingga
70-80%.
Hepatitis akut
dapat sembuh sempurna pada 90% kasus sedangkan pada hepatitis
kronik hilangnya virus amat sukar. Walaupun demikian replikasi virus
dapat terkontrol dengan anti virus, sehingga kemungkinan untuk menjadi
sirosis dan kanker hati dapat dikurangi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar