Total Tayangan Halaman

Sabtu, 14 Januari 2012

AWAS, KOMPLIKASI LATEN HEPATITIS


13017587721117169137
Secara ringkas perjalanan akhir dari penyakit hepatitis adalah sirosis hati dan hepatoma (kanker hati). Oleh karena itu perlu diketahui perjalanan penyakit hepatitis, hepatitis B dan C yang dapat menjadi kronis dan sering menimbulkan dua komplikasi tersebut.
HEPATITIS C
Infeksi akan menjadi kronik pada 70-90% kasus dan seringkali tidak menimbulkan gejala apapun walaupun proses kerusakan hati berjalan terus. Hilangnya virus setelah terjadinya hepatitis kronik sangat jarang terjadi. Pada 15-20% pasien hepatitis C kronik terjadi sirosis hati, dalam waktu 20-30 tahun.
Kerusakan hati akibat infeksi kronik tidak dapat tergambar pada pemeriksaan fisis maupun laboratorik. Kecuali bila sudah terjadi sirosis hati. Pada pasien dimana ALT selalu normal, sekitar 18-20% sudah terdapat kerusakan hati yang bermakna, sedangkan di antara pasien dengan peningkatan ALT hampir semuanya sudah mengalami kerusakan hati sedang sampai berat.
Progresivitas hepatitis kronik menjadi sirosis hati tergantung beberapa faktor resiko yaitu: asupan alkohol, ko-infeksi dengan virus hepatitis B atau HIV, jenis kelamin laki-laki dan usia tua saat terjadinya infeksi. Setelah terjadi sirosis hati, maka dapat timbul kanker hati dengan frekuensi 1-4% tiap tahunnya. Kanker hati dapat terjadi tanpa melalui sirosis hati walaupun hal ini amat jarang terjadi.
Selain gejala gangguan hati, dapat pula timbul manifestasi ekstra hepatik, antara lain: cryoglobulinemia dengan komplikasi-komplikasinya (glomerulopati, kelemahan, vaskulitis,purpura, atau atralgia), porphyria cutanea tarda, sicca syndrome atau lichen planus. Patofisiologinya belum jelas, namun dihubungkan kemampuan Virus Hepatitis C menganggu respon sistem imunologis. Contohnya sel limfoid yang terinfeksi dapat berubah sifatnya menjadi ganas karena dilaporkan tingginya angka kejadian limfoma non-Hodgkin pada pasien hepatitis C.
HEPATITIS B
Infeksi hepatitis B yang didapatkan pada masa perinatal dan balita biasanya asimtomatik dan dapat menjadi kronik pada 90% kasus. Sedangkan bila infeksi terjadi pada orang dewasa hanya 5% yang menjadi kronik, sisanya akan sembuh dengan sempurna. Pada beberapa pasien hepatitis B kronik karsinoma hati dapat terjadi walaupun tidak ditemukan sirosis hati. Perkembangan menjadi sirosis dapat terjadi rata-rata 2-5% per tahun dengan HbeAg positif dan 8-10% pada pasien HbeAg negatif. Sirosis hati akan lebih banyak terjadi apabila ditemukan kadar HBV-DNA yang tinggi. Gagal hati (dekompensasi ditemukan pada 3,3% kasus sirosis tiap tahunnya), dengan gejala asites merupakan gejala terbanyak diikuti oleh ikterus dan perdarahan.
Angka kematian adalah 0-2% tanpa sirosis hati, sedangkan dengan sirosis 14-20% dalam waktu 5 tahun sedangkan bila terjadi dekompensasi meningkat hingga 70-80%.
Hepatitis akut dapat sembuh sempurna pada 90% kasus sedangkan pada hepatitis kronik hilangnya virus amat sukar. Walaupun demikian replikasi virus dapat terkontrol dengan anti virus, sehingga kemungkinan untuk menjadi sirosis dan kanker hati dapat dikurangi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar