Total Tayangan Halaman

Sabtu, 14 Januari 2012

Liver

Fungsi utama dari hati atau liver adalah menyaring racun-racun yang ada pada darah. Selain itu, masih ada sekitar 500 fungsi lain dari hati. Jika seseorang menderita hepatitis, yang merupakan peradangan pada hati atau liver ini, dapat menghancurkan kesehatan orang tersebut secara keseluruhan karena racun tetap mengendap pada darah dan merusak atau mengganggu kerja organ lain. Akibat lainnya adalah hati menolak darah yang mengalir sehingga tekanan darah menjadi tinggi dan pecahnya pembuluh darah.
Rusaknya fungsi hari atau liver ini dapat disebabkan karena seseorang mengkonsumsi alkohol secara berlebihan atau karena termakan racun yang membebani kerja liver dan mengakibatkan fungsi hati menjadi rusak. Tetapi, pada kebanyakan kasus, hepatitis disebabkan oleh virus yang ditularkan penderita hepatitis.
Ada 5 macam virus hepatitis yang dinamai sesuai abjad. Kelima virus itu adalah virus hepatitis A (VHA), virus hepatitis B (VHB), virus hepatitis C (VHC), virus hepatitis D (VHD) dan virus hepatitis E (VHE). Virus-virus ini terus berkembang dan bahkan diperkirakan sedikitnya masih ada 3 virus lagi yang dapat menyebabkan hepatitis.
Virus yang paling banyak menjangkiti manusia adalah VHB, penyebab hepatitis B. Diperkirakan 1 dari 3 orang yang ada di bumi pernah terinfeksi. Sekitar 350 juta hidup dengan virus mengendap pada tubuhnya dan berpotensi menulari orang lain. Sekitar 78% pengidap hepatitis menimpa penduduk Asia dan pulau-pulau di daerah Pasifik. Virus ini menyebabkan kematian sedikitnya 600.000 orang per tahun.
Hepatitis adalah peradangan pada hati karena toxin, seperti kimia atau obat ataupun agen penyebab infeksi. Hepatitis yang berlangsung kurang dari 6 bulan disebut “hepatitis akut”, hepatitis yang berlangsung lebih dari 6 bulan disebut “hepatitis kronis”.

Gejala Hepatitis

Beberapa gejala yang umum dari hepatitis adalah rasa nyeri atau sakit pada perut bagian kanan, badan lemas, mual, demam dan diare. Pada beberapa kasus juga ditemukan gejala seperti akan flu dan sakit kuning yang ditandai kulit dan mata yang terlihat kuning. Tetapi, gejala penyakit hepatitis tidak selalu tampak, khususnya pada kebanyakan kasus yang menimpa anak-anak.
Virus dapat berpindah dari seorang penderita ke orang yang sehat. Jika kekebalan tubuh seseorang sedang lemah, virus akan menjangkiti tubuh orang yang sehat. Walau sebenarnya, virus dapat dibersihkan oleh antibodi manusia itu sendiri jika sistem kekebalan tubuhnya baik.

Hepatitis A

Virus hepatitis A biasa terdapat pada kotoran penderitanya. Virus dapat hidup pada air atau es batu. Cara penyebaran virus ini adalah karena meminum air yang tercemar VHA. Bisa juga karena mengkonsumsi makanan yang tidak dimasak dengan benar sehingga virus tetap hidup pada makanan atau karena orang yang mempersiapkan makanan tidak terbiasa cuci tangan dengan benar terlebih dahulu, padahal mungkin saja pada tangannya terdapat virus hepatitis A. Tidak mencuci tangan sehabis menggunakan toilet juga menyebabkan virus ada pada kotoran manusia ini akhirnya berpindah. Hepatitis A adalah salah satu dari tipe hepatitis yang ada.  Pada kesempatan kali ini kita hanya menekankan pada tipe A termasuk pengobatan hepatitis A. Penyakit ini di sebabkan oleh hepatitis A virus (HAV).  HAV dapat ditularkan dengan makan makanan atau minum air yang telah terkontaminasi oleh kotoran individu yang terinfeksi.
Wabah bisa terjadi di negara-negara di mana pasokan air tercemar oleh limbah. Pada beberapa Negara, kontaminasi kerang telah menyebabkan wabah besar. Kontak erat dengan individu yang terinfeksi juga dapat menularkan infeksi hepatitis A, ini merupakan perhatian khusus di sekolah tempat anak-anak untuk berhati-hati dan pemberitahuan tentang cara mencuci tangan setelah menggunakan fasilitas toilet sebagai upaya pencegahan. Hal ini tentunya lebih efektif ketimbang harus melakukan pengobatan hepatitis A kepada mereka yang menderita.
HAV memiliki masa inkubasi 10 sampai 40 hari. Ini adalah waktu dari paparan virus sampai timbulnya penyakit ini. Gejala pertama termasuk hilangnya nafsu makan, membenci rokok, mual, sakit otot dan sendi dan demam ringan. Kemudian termasuk gejala menguningnya kulit (dalam istilah kedokteran disebut jaundice), selaput lendir, dan urin gelap. Lamanya penyakit ini biasanya dua sampai tiga minggu, tetapi setiap orang dapat tetap bergejala untuk beberapa bulan.
Sebelum berbicara pengobatan hepatitis A, tentunya kita harus tahu dulu bagaimana tipe hepatitis A dapat dicegah. Pertimbangkan vaksinasi hepatitis A, hal ini biasanya digalakkan oleh negara-negara dengan kebersihan terbatas. Kebersihan yang baik mengurangi risiko infeksi.
Sebagai langkah lanjut pengobatan hepatitis A, dokter biasanya akan memberi nasihat tentang vaksinasi untuk rumah tangga dan kontak dekat lainnya. Selanjutnya langkah diagnosis dibuat berdasarkan tes antibodi, yang akan menunjukkan adanya antibodi terhadap virus hepatitis A dalam darah pasien. Antibodi IgM menunjukkan infeksi baru (atau vaksin) dan antibodi IgG menunjukkan infeksi sebelumnya atau vaksinasi yang sukses. Tes darah untuk fungsi hati akan mengungkapkan keparahan kerusakan hati dan dimonitor sampai pemulihan. Mereka dengan hepatitis berat mungkin membutuhkan pemantauan masuk rumah sakit untuk rawat inap.

Hepatitis B

Penularan virus hepatitis B (VHB) biasanya melalui darah atau cairan tubuh seperti air liur, cairan vagina, atau air mani yang masuk dalam aliran darah orang sehat. Ini karena hepatitis B terdapat dalam darah dan cairan tubuh tersebut. Tranfusi darah, darah pada pisau cukur, perawatan gigi, gunting kuku, jarum suntik atau jarum yang digunakan untuk membuat tato dapat memindahkan sejumlah kecil darah yang terinfeksi virus hepatitis. Bahkan noda darah yang sudah mengering dapat menulari orang lain selama 1 minggu sejak menempel pada suatu benda. Cara lain penyebaran virus ini adalah karena terbawa dari sejak kandungan dari seorang ibu yang terinfeksi dan karena hubungan seks. Penyakit Hepatitis B disebabkab oleh virus Hepatitis, merupakan penyakit kronis (menahun) dan sangat menular. Intensitas penularan Hepatitis B seratus kali lebih menular daripada penularan Virus HIV AIDS Uniknya sipenderita hampir tidak merasakan gejala yang khas, sehingga mereka merasa sehat sehat saja.
Keadaan ini sangat berbahaya karena dengan diam diam Hepatitis B menular ke semua orang tanpa diwaspadai oleh orang sekitarnya. Gejala yang khas yang perlu diwaspadai adalah warna urine (air kencing) menjadi keruh seperti air teh. Komplikasi Hepatitis B bisa mengakibatkan berkerutnya jaringan hati atau bisa juga menjadi  kanker hati. Lebih parah lagi sel hati akan meletus, membengkak dan menyebabkan kerusakan organ hati.

Cara Penularan :
  • Ibu yang mengandung menderita Hepatitis B dapat dipastikan menular kepada janinnya.
  • Melalui Jarum suntik, Jarum tindik,Jarum akupuntur, atau alat sejenisnya bekas penderita.
  • Melalui Transfusi darah yang tercemar virus hepatitis.
  • Melalui hubungan intim.
  • Melalui media cairan tubuh : Sperma, air liur, tinja.
Cara Pencegahan :
  • Imunisasi bayi dengan Vaksin Hepatitis B sebanyak 3 kali.
  • Melaksanakan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS) dalam kehidupan sehari hari.
  • Rumah sehat dan lingkungan  sehat sangat efektip dalam pencegahan.
  • Dengan BAB ( Buang Air Besar) di jamban akan membantu pencegahan penularan penyakit Hepatitis B.
Catatan :
Hepatitis jenis lain yaitu Hepatitis A,C,D,E,F dan G, namun yang sering dijumpai adalah Hepatitis A dan Hepatisis B.  Sampai kini masih belum ditemukan obat penyembuh Hepatitis.


Hepatitis C

Pengindap hepatitis C biasanya ditularkan dengan cara yang hampir sama dengan penularan hepatitis B, tetapi pada kebanyakan orang adalah karena jarum suntik. Hepatitis C sama seperti hepatitis B, yang disebabkan virus hepatitis C yang ditularkan melalui darah atau cairan tubuh yang lain. Seperti halnya hepatitis B, hepatitis C juga dapat menyebabkan sirosis hati atau kanker hati. Hepatitis C merupakan jenis hepatitis yang paling serius. Penderita Hepatitis C kadang tidak menampakkan gejala yang jelas, akan tetapi pada penderita Hepatitis C kronik menyebabkan kerusakan/kematian sel-sel hati dan terdeteksi sebagai kanker (cancer) hati. Sejumlah 85% dari kasus, infeksi Hepatitis C menjadi kronis dan secara perlahan merusak hati bertahun-tahun.
Seringkali, penderita hepatitis C tidak menunjukkan gejala walaupun telah terinfeksi bertahun-tahun lamanya. Namun beberapa gejala yang samar adalah lelah, hilang selera makan, sakit perut, urin menjadi gelap dan kulit atau mata menjadi kuning yang disebut “jaundice” (jarang terjadi). Pada beberapa kasus dapat ditemukan peningkatan enzyme hati pada pemeriksaan urine, namun demikian pada penderita Hepatitis C justru terkadang enzyme hati fluktuasi bahkan normal.
Hepatitis C kronis dapat diobati dengan Pegylated Interferon dan Ribavirin. Pengobatan Hepatitis C sedini mungkin sangatlah penting. Meskipun tubuh penderita telah melakukan perlawanan terhadap infeksi, tetapi hanya 15% yang berhasil, pengobatan tetap diperlukan untuk mencegah Hepatitis C kronis dan membantu mengurangi kemungkinan hati menjadi rusak. Kadangkala, pengobatan Hepatitis C memerlukan waktu yang lama, dan tidak dapat membantu. Tetapi karena penyakit ini dapat menjadi parah sepanjang waktu, sangatlah penting untuk mencari pengobatan yang tepat dari dokter.
Untuk mencegah agar tidak terjangkiti hepatitis C maka harus tetap menjaga kesehatan dan kebersihan diri, diantaranya adalah beberapa hal berikut ini:
  • Cara penyebaran yang paling efesien Hepatitis C adalah melalui suntikan yang terkontaminasi oleh darah, misalnya di saat memakai obat suntik. Maka hanya pergunakan jarum suntik dan alat suntik yang steril
  • Lakukan kehidupan seks yang aman,  atau dengan kata lain jangan melakukan hubungan seks secara bebas.
  • Jangan pernah berbagi alat seperti jarum, alat cukur, sikat gigi, dan gunting kuku, dimana dapat menjadi tempat potensial penyebaran virus Hepatitis C. Bila melakukan manicure, tato dan tindik tubuh pastikan alat yang dipakai steril dan tempat usahanya resmi.
  • Orang yang terpapar darah dalam pekerjaannya, seperti pekerja kesehatan, teknisi laboratorium, dokter gigi, dokter bedah, perawat, pekerja ruang emergensi, polisi, pemadam kebakaran, paramedis, tentara atau siapapun yang hidup dengan orang yang terinfeksi, seharusnya sangat berhati-hati agar tidak terpapar darah yang terkontaminasi.
  • Juga termasuk menggunakan peralatan tajam dan jarum dengan benar, mencuci tangan secara teratur dan menggunakan sarung tangan dalam pekerjaannya. Jika anda pernah mengalami luka karena jarum suntik, anda harus melakukan tes ELISA atau RNA HCV setelah 4-6 bulan terjadinya luka untuk memastikan tidak terinfeksi penyakit Hepatitis C.
  • Pernah sembuh dari salah satu penyakit Hepatitis tidak mencegah penularan penyakit Hepatitis lainnya. Orang yang menderita penyakit Hepatitis C dan juga menderita penyakit Hepatitis A memilki resiko tinggi terkena penyakit hepatits fulminant, suatu penyakit hati yang mematikan dan perkembangannya sangat cepat.
  • Dengan demikian, ahli kesehatan sangat merekomendasikan penderita penyakit Hepatitis C juga melakukan vaksinasi Hepatitis A dan Hepatitis B.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar